September 2015 - Informasi Seputar Burung

Hot

Post Top Ad

Rabu, 30 September 2015

Budidaya Cacing Rambut Sukses Hanya Dengan 4 Langkah

16.23 0

Budidaya Cacing Rambut

Berikut ini merupakan penjelasan lengkap tentang cara budidaya cacing rambut, di era yang sangat modern ini memang banyak peluang usaha yang muncul hampir tak terduga, dari sesuatu masalah yang kecil yang tidak terlihat kasat mata sampai dengan benda atau hal yang sebagian orang anggap menjijikkan juga masuk dalam kategori peluang usaha. Dan pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tentang bagaimana caranya sukses untuk budidaya cacing rambut. Pada pembahasan ini sebenarnya sangat banyak mengenai usaha budidaya yang relatif mudah namun memiliki tingkat penghasilan yang lumayan, namun kali ini kita akan fokus untuk membahas tentang budidaya cacing rambut.

Cara Budidaya Cacing Rambut

Budidaya cacing rambut ini memang masuk dalam kategori usaha yang mudah dan tentunya bisa menghasilkan pundi pundi rupiah yang tinggi, memang usaha sampingan seperti ini adalah aneh, bagaimana tidak!! Cacing kok di pelihara dan bahkan di jual!!

Lalu apa jawaban untuk pertanyaan tersebut? Jawabannya sangat mudah, justru cacing rambut ini sangat diminati di pasaran, untuk pakan ikan hias dan juga pakan bibit ikan/binatang air lainnya untuk  budidaya. Cacing sangat bagus untuk nutrisi ikan, karena di dalam tubuh cacing mengandung banyak nutrisi yang sangat bagus untuk ikan. Semakin banyaknya peminat ikan hias, kura-kura, lobster, dan binatang air lainnya juga memerlukan cacing sebagai pakan yang berkualitas untuk pertumbuhan, namun mereka kesusahan untuk mendapatkan stok cacing rambut, mulai dari mencari di selokan dengan menyuruh kuli sampai dengan membelinya. Dan karena saking banyaknya penggunaan cacing rambut sebagai pakan, maka para penangkar ikan kekurangan akan cacing rambut, jadi budidaya cacing rambut sangat tepat untuk solusi tersebut.

Jika sudah membahas cacing, maka jangan ada rasa jijik, takut, dan lain sebagainya yang menghambat interaksi kita kepada cacing rambut yang nantinya akan kita ubah menjadi pundi-pundi rupiah. Dan karena semua itulah sekarang budidaya cacing rambut menjadi topik hangat di lingkungan masyarakat, kita sebagai jiwa muda yang mempunyai banyak kreasi jangan mau ketinggalan, mari kita memulai untuk budidaya cacing rambut.

Untuk seorang pembudidaya cacing rambut tentunya harus mengetahui teknik dasar untuk pemula, sebenarnya untuk budidaya cacing rambut tidaklah serumit yang Anda bayangkan, cukup simpel dan seperti pada judul “Budidaya Cacing Rambut Sukses Hanya Dengan 4 Langkah”. Mulai dari persiapan bibit, media, perawatan, dan pemenenan adalah poin penting yang harus kita pelajari pada pertemuan kali ini. Untuk persiapan bibit tentunya bisa mudah kita siapkan dengan cara membeli di toko pakan burung atau mengambil langsung di alam bebas. Baiklah dibawah ini adalah 4 langkah budidaya cacing rambut untuk pemula :

Cara Pembuatan Media Budidaya Cacing Rambut

Yang di maksud pada kali ini adalah tentang persiapan membuatkan media tumbuh dan juga wadah (kandang). Sangat mudah memang dalam mempersiapkan media/kandang untuk budidaya cacing rambut, tempat atau lokasi dapat di buat pada lahan yang sempit, dan tentunya pembuatan media tidaklah banyak memakan biaya. Pembuatan media ini dapat juga di buat dengan terpal, atau kubangan/kolam dalam tanah, jika untuk yang lebih baik dan tahan lama, bisa menggunakan kolam permanen dari tembok. Untuk wadah/kandang ini juga bisa terbuat dari rak bertingkat yang bahkan dapat lebih ringkas lagi skemanya, tidak memakan banyak tempat.
Kolam Budidaya Cacing Rambut
Dalam pembuatannya tidaklah perlu besar, cukup dengan ukuran 1 x 2 meter sudahlah bagus untuk memulainya, selanjutnya adalah dengan membagi/menjadikan petakan dengan masing-masing berukuran 20 x 20 cm dengan tinggi 10 cm, dengan konsep setiap bagian/petaknya di beri saluran penghubung dengan ukuran berdiameter 1 cm. Yang paling penting adalah pastikan sirkulasi keluar masuknya air harus tetap terjaga, untuk sirkulasi ini tidaklah perlu dengan debit air yang besar, cukup dengan percikan yang mampu membuat sirkulasi air berjalan.

Cara Persiapan Bibit Budidaya Cacing Rambut

Semua budidaya cacing tentunya memerlukan bibit sebagai biang awal yang nantinya akan berkembang biak menjadi khalayak banyak dan akan kita budidayakan. Pada cacing rambut sama dengan cacing lainnya dalam pembudidayaannya, memerlukan bibit awal sebagai langkah awal untuk memulai pembudidayaannya. Untuk mendapatkan bibit cacing rambut ini sangatlah mudah, kita dapat menangkapnya dari alam bebas seperti pada selokan/got/sungai. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan penangkapan sendiri di alam bebas, mungkin dikarenakan malas atau bahkan tidak ada area yang dihuni para cacing rambut maka kita dapat membelinya di toko ikan hias, toko alat pancing, atau toko pakan ternak.

Jika bibit sudah bisa kita dapatkan, selanjutnya adalah melakukan perawatan khusus kepada calon bibit yang nantinya kita budidayakan yanitu dengan mengkarantina terlebih dahulu sebelum memasukkannya kedalam media budidaya. Mengapa demikian? Karena trik ini di lakukan untuk mencegahnya bakteri patogen yang di bawa di dalam tubuh cacing rambut yang telah kita siapkan untuk budidaya. Jika sudah di karantina selama setidaknya satu hari, selanjutnya cacing-cacing itu sudah dapat kita masukkan langsung kedalam media yang telah kita siapkan.

Cara Pemeliharaan Budidaya Cacing Rambut

Setelah media dan bibit telah kita siapkan, selanjutnya yang perlu kita siapkan adalah melakukan cara budidaya cacing rambut yang baik dan benar karena hal ini tentunya adalah faktor penting yang nantinya akan mempengaruhi hasil panen.  Pemeliharaan di mulai dengan menyiapkan bibit dan kolam/kubangan jika keduanya sudah siap, selanjutnya adalah memasukkan bibit, namun sebelum memasukkan bibit hendaknya kolam/kubangan di isi dengan sedikit lumpur dan jemur hingga kering. Dan jangan lupa kolam/kubangam harus di bersihkan terlebih dahuli dari rumput yang ada di kolam/kubangan dan juga membersihkan dari binatang air yang berpotensi menjadi hama seperti keong, kijing, dan binatang lainnya.

Setelah kolam/kubangan benar-benar kering, lalu pastikan di dalamnya tidak ada benda keras yang akan membuat tempat tinggal cacing rambut tidak nyaman seperti; batu, bata, kayu, dan benda lainnya menyisakan lumpur kering. Kontruksi kolam/kubangan tempat budidaya cacing rambut yang tepat adalah dengan membuatnya di tenpat yang datar, ketika memasukkan lumpur juga sebaiknya di ratakan.

Yang perlu di perhatikan adalah saluran sirkulasi air, jadi keluar masuknya air di kolam/kubangan penampungan cacing rambut memang sangat penting, hal ini adalah bertujuan untuk menjaga pH air. Dalam pembuatan saluran pembuangan dan pengisian sebaiknya menggunakan pipa yang berukuran 2 inci, tentunya panjang pipa menyesuaikan kebutuhan. Kolam yang ideal adalah dengan lebar 8 x 1,5 dan tinggi kedalaman 30cm dengan pembagian/pemetakan 20x20.

Dalam cara pembudidayaan cacing rambut faktor yang paling utama adalah tentang bagaimana menyiapkan kolam/kubangan yang benar, tentunya hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing itu sendiri. Setelah mengisi kolam dengan lumpur (lumpur di ambil dari kolam/selokan yang memiliki kandungan organik yang tinggi) dan mengeringkannya, tahap selanjutnya adalah memasukkan bahan orgnaik yang di sukai cacing seperti; limbah dapur organik, kotoran ternak, bangkai ternak.

Namun kali ini saya akan membeberkan bagaimana jika membuat media tumbuh cacing rambut dengan menggunakan lumpur yang mengandung organik tinggi dan dengan kotoran ayam sebagai medianya. Caranya adalah jika kolam sudah di isi dengan lumpur dan di keringkan, masukkanlah kotoran ayam sekitar 3 karung yang berukuran pakan ikan dan ratakanlah. Selanjutnya menggenangi kolam tersebut dengan air dengan ukuran maksimalnya adalah 5 cm. Dan untuk mencegah kolam/kubangan dari tumbuhnya rerumputan maka pasang atap/penutup pada bagian atas kolam budidaya cacing rambut.

Setelah pengisian kotoran ayam dan penggenangan air, didamkan kolam tersebut setidaknya dengan kurun waktu satu minggu lamanya, karena hal ini adalah cara paling bagus untuk menghilangkan gas berbahaya kotoran ayam musnah. Selanjutnya bibit cacing rambut bisa ditebarkan, dan sebaiknya penebaran di lakukan dengan secara merata.

Cara Panen Budidaya Cacing Rambut

Sekarang adalah tahap yang sangat kita tunggu-tunggu, merubah cacing rambut menjadi pundi-pundi rupiah kini sudah saatnya, dan keuntungan pertama yang akan kita dapatkan telah hadir. Untuk jangka waktu pemanenan cacing rambut sangatlah sebentar, dengan jangka waktu 8-10 hari terhitung sejak pertama menebarkan bibit, cacing ini sudah dapat di panen. Namun tentunya hal ini juga dengan tata cara budidaya/pemeliharaan yang baik dan benar, mengenai persiapan media, pembuatan media tumbuh, penebaran bibit unggul, perawatan, dan jangan lupa sirkulasi masuk keluarnya air berperan penting dalam berhasil tidaknya budidaya cacing rambut.

Untuk cara pemasarannya, cacing rambut bisa kita jual di toko pakan ikan, toko ikan, biasanya toko peralatan pancing, atau kepada sanak saudara yang membutuhkan sebagai pakan ikan peliharaan. Tentunya sangat mudah dalam cara penjualannya, jangan anggap remeh para toko ikan/toko pakan ikan, sepanjang jalan bisa kita temui, bahkan untuk memenuhi kebutuhan satu kecamatan saja Anda sudah tidak mampu untuk menyediakan stok cacing rambut.

Catatan penting dalam cara budidaya cacing rambut yang baik dan benar adalah menjaga sirkulasi air pada kolam/kubangan, mengapa demikian? Hal ini sangat bagus untuk menjaga stabilitas pH air yang mempengaruhi kualitas panen!! Salam Sukses Mitra Budidaya!!

Di bawah ini adalah referensi tentang usaha budidaya cacing lainnya :
Demikian tips yang saya bagikan tentang Budidaya Cacing Rambut Sukses Hanya Dengan 4 Langkah, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada Budidaya Cacing Lumbricus DenganCara Paling Efektif & Berhasil.
Read More

Senin, 28 September 2015

Budidaya Cacing Lumbricus Dengan Cara Paling Efektif & Berhasil

16.07 0

Budidaya Cacing Lumbricus

Cara budidaya cacing Lumbricus Rubellus itu sebenarnya sangatlah mudah, cara perawatannya juga tidak jauh berbeda dengan jenis cacing tanah lainnya, yang paling penting adalah sarang/media tumbuh yang harus cocok dengan kehidupan cacing tanah. Selain media tumbuh yang harus kita siapkan adalah tentunya bibit cacing Lumbricus Rubellus, dan bibit yang unggul sebaiknya yang akan kita gunakan. Untuk membuat media tumbuh yang akan kita gunakan sebagai budidaya cacing Lumbricus Rubellus haruslah sesuai dengan tempat hidup cacing dan pH tanah harus di ukur dengan kertas lakmus dan suhu dengan thermometer.
Budidaya Cacing Lumbricus Dan Hasil Panen
Cara seperti itu memang sangat simpel dan mudah, namun saya sarankan tidak perlu menggunakan 2 alat tersebut agar lebih menghemat pengeluaran biaya awal usaha cacing tanah yang akan kita bangun. Cara pengetesan apakah pH tanah sudah cocok dengan lingkungan hidup si cacing maka, saat menebarkan bibit jangan kesemuanya di masukkan, namun ambil beberapa saja sekitar 15 ekor, masukkan kedalam media hidup di permukaan dan jika pH tanah sudah sesuai dengan keinginannya maka cacing yang sudah kita masukkan kedalam media tumbuh tadi akan bersarang dan tidak ada yang keluyuran. Jika terdapati cacing tidak betah untuk bersarang di media yang telah kita buat maka, cacing akan kelayapan tidak berarah dan kebingungan.

Dan jika hal tersebut terjadi, para bibit cacing yang telah kita masukkan kedalam media tumbuh berkeliaran dan tidak masuk bersarang, maka yang harus kita lakukan adalah menyaring kembali media tumbuh dengan menyiram air, sampai air yang keluar tidak ada air yang berwarna cokelat menetas. Patokannya adalah media tumbuh harus selalu basah, namun jangan sampai tergenang air, jika tergenang air cacing akan mati.
Kandang Betingkat Untuk Budidaya Cacing Lumbricus
Tahap selanjutnya untuk mengetahui apakah cacing sudah betah atau belum betah dengan media tadi, tunggu selama 12 jam, dan jika cacing tetap nyaman dengan rumah barunya maka segera masukkan bibit-bibit cacing yang lainnya dengan secara yang merata. Setelah bibit selesai di masukkan kedalam media tumbuh, maka tutup media tumbuh dengan pelepah pisang,plastik,atau benda lain yang dapat membuat media tumbuh rindang dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Setiap tempat untuk budidaya cacing Lumbricus Rubellus sebaiknya terbuat secara terpisah, bisa menggunakan ember atau bahan lainnya dengan ukuran kira-kira 50 x 40 x 30 cm, dengan ukuran wadah tersebut akan mampu menampung sekitar 100-130 ekor bibit. Referensi lainnya saya pernah membaca ulasan tentang ukuran wadah cacing tanah di internet menyatakan bahwa sebaiknya dengan ukuran 1 meter persegi dapat di isi dengan 0,50 kg bibit cacing.

Cara Pemberian Pakan Cacing Lumbricus

Untuk tata cara pemberian pakan cacing Lumbricus Rubellus juga sama seperti cacing lainnya, memang pembuatan media tumbuh untuk budidaya cacing Lumbricus Rubellus adalah sebagai makanan dan sekaligus sarang. Tetapi cacing juga sama seperti binatang lainnya yang suka makan, dengan makanan yang terbaru adalah hal yang paling di sukai cacing. Cacing menyantap makanan yang berasal dari bahan-bahan organik seperti sampah organik dapur, kotoran binatang ternak, bangkai ternak  dan bahan organik lainnya yang mudah di cerna oleh cacing.

Setiap harinya cacing membutuhkan makanan dengan perbandingan 1:1 dengan tubuhnya, jika berat bibit yang di tebar 1kg, maka satu harinya akan memerlukan makanan sebanyak 1kg pula. Pemberian sangat mudah yaitu memberikan makanan yang sudah di tumbuk halus di atas permukaan media tumbuh, berikan secara merata dan selanjutnya tutup wadah tempat budidaya cacing agar cacing cepat naik ke permukaan dan memakan pakan yang telah kita berikan. Pemberian tidak boleh asal, harus dengan takaran 1:1, namun jika pakan masih tersisa banyak berilah pakan tambahan sekiranya sama dengan makanan yang di butuhkan oleh Cacing Lumbricus setiap harinya yaitu dengan perbandingan 1:1 dengan tubuhnya.

Ingat pemberian pakan yang paling bagus adalah bahan organik seperti ; sampah organik atau sampah dapur, kotoran ternak. Kotoran ternak yang akan kita gunakan sebagai pakan cacing sebaiknya dalam keadaan yang matang, bukan kotoran yang baru. Karena kotoran yang baru di keluarkan dari tubuh binatang ternak masih dalam proses penguraian dan tentunya kotoran itu akan menghasilkan hawa panas yang dapat membunuh cacing. Untuk mengatasi hal ini, kotoran yang baru tersebut harus di diamkan beberapa hari baru bisa di berikan sebagai pakan cacing, dan pemberian sebaiknya di lakukan dengan secara bertahap jangan memberinya sekaligus, jika pemberian di lakukan sekaligus di khawatirkan akan membuat temperatur menjadi naik dan dapat mematikan cacing Lumbricus Rubellus yang telah kita budidayakan.

Beberapa ini adalah rahasia pemberian pakan Cacing Lumbricus Rubellus yang tepat dan paling efektif :

  1. Agar cacing Lumbricus Rubellus cepat memproduksi Kokon (telur cacing) maka pakan yang di berikan sebaiknya adalah kotoran binatang ternak yang sudah matang (sudah di diamkan beberapa hari) dengan campuran kompos hijau (dedaunan dan tanaman). Pemberian pakan ini di lakukan dengan perbandingan kotoran binatang ternak dan kompos hijau yaitu 30:70.
  2. Agar cacing Lumbricus Rubellus menjadi gemuk pakan yang di berikan sebaiknya adalah kotoran hewan ternak yang sudah matang yang sudah di campur dengan kompos hijau dengan ukuran perbandingan 2:1. Alternatif lain yaitu dengan memberi kompos hijau dengan campuran bubur kertas bekas dengan ukuran perbandingan 1:1
  3. Agar cacing menjadi berkualitas bisa di beri pakan dengan campuran dedak dan konsentrat, namun sebelumnya kedua bahan ini sudah di hancurkan agar cacing dapat dengan mudah mengonsumsinya.
Hal-Hal penting yang harus di lakukan untuk pemberian pakan cacing Lumbricus Rubellus :

  1. Pakan yang berasal dari kotoran hewan ternak, caranya di masukkan di dalam wadah, di beri air dan di aduk sehingga hancur seperti bubur
  2. Bubur pakan di berikan dengan cara meratakan bubur pakan di atas permukaan media tumbuh, namun jangan sampai menutupi seluruh bagian media tumbuh (sisakanlah).
  3. Pakan tersebut di tutup dengan debog (pelepah pisang jawa) atau bisa menggunakan plastik agar cacing cepat menyantapnya.
  4. Jika pakan tersebut tidak habis dan tersisa, maka ambil pakan tersebut kemudian aduk dengan pakan yang baru, dan pemberian hendaknya di kurangi agar sesuai dengan kebutuhan cacing.
  5. Pemberian pakan untuk cacing Lumbricus Rubellus ini harus di lakukan setiap hari dan berkelanjutan.

Perkembangbiakan Cacing Lumbricus Rubellus

Pada dasarnya dalam budidaya Cacing Lumbricus untuk sama seperti jenis cacing lainnya adalah yang termasuk hewan jenis rendah dan di kenal dengan hermaphrodite, yaitu binatang yang mempunyai 2 alat reproduksi dengan jantan dan betina. Untuk proses berkembang biak cacing ini tidak dapat melakukan pembuahan dengan sendiri, cacing memerlukan pasangan untuk proses pembuahan. Perkawinan terjadi dengan metode meletakkan bagian belakang dengan posisi yang saling berlawanan dan diperkuat dengan seta.

Jika proses pembuahan telah terjadi maka cacing akan mengeluarkan Kokon (telur) yang nantinya akan menetas menjadi anak cacing. 1 Kokon jika menetas biasanya akan menghasilkan anak cacing sekitar 4-7 ekor, dan cacing tanah akan tumbuh dewasa (dengan pertumbuhan normal) antara sekitar 2-3 bulan lamanya. Cacing Lumbricus Rubellus dapat menghasilkan 1000 anak selama satu tahun karena jika di budidayakan cacing ini akan lebih bagus perkembangbiakannya, sangat berbeda dengan di alam bebas yang kesusahan menemukan pasangan, makanan, dan serangan berbagai hama.

Cara Pemeliharaan Cacing Lumbricus Rubellus

Mengenai Cara Pemeliharaan Cacing Lumbricus Rubellus memanglah tidak sesulit seperti yang ada di bayangan kita, terutama untuk pemula tentunya ragu tentang bagaimana cara perawatan agar cacing dapat berkembangbiak dan tumbuh dengan baik. Cacing merupakan binatang yang takut dengan sinar/cahaya, jadi untuk pemeliharaan yang pertama adalah dengan kandang/tempat yang aman dari sinar matahari, selain sinar yang perlu di hindari adalah dari air hujan, jadi cacing tidak boleh terkena air hujan hal ini dapat membuat cacing terendam dan akhirnya mati.

Pembuatan wadah/kandang untuk cacing harus di tempat yang teduh yang aman dari kehujanan dan sinar matahari. Jika kandang sudah mencapai tingkat aman, selanjutnya adalah menjaga kelembapan media, media harus sedikit di siram dengan percikan air, dan jangan sampai kebanyakan dan akhirnya cacing akan terendam dan mati. Kandang cacing harus selalu tertutup/terlindungi dengan penutup agar cacing merasa aman, dapat menggunakan pelepah pisang,daun pisang, kertas/koran, dan benda lain yang dapat menutup permukaan media. Untuk media selain daun pisang dan pelepah pisang harus selalu di basahi, agar kelembapan tetap terjaga.

Selain tentang peletakan kandang yang teduh dan aman dari air hujan dan sinar matahari juga kelembapan media selanjutnya adalah menjaga cacing dari binatang pemangsa seperti; semut, cecak, angsa, ayam, burung, tikus, lintah, kecoa, dll. Tentunya hal ini sangat penting karena hama adalah musuh nomor satu yang harus di hindari oleh pembudidaya cacing. Dalam pemeliharaan cacing di bedakan menjadi 3 tingkatan yaitu :
  1. Tingkat pertama, tahapan ini adalah perkembangan yang di mulai dari menetasnya anak cacing dari Kokon sampai dengan umur 2,5 sampai 3,5 bulan. Dan pada tahap ini cacing sudah dapat di pasarkan untuk bakalan induk/bibit.
  2. Tingkat kedua, pada tahapan ini cacing yang di maksud adalah berumur 4 sampai dengan 7 bulan, dan saat umur tersebut cacing sedang produktif untuk menghasilkan Kokon (telur cacing).
  3. Tingkat ketiga, dimana pada tahapan ini cacing sudah menua dan sudah tidak produktif lagi, cacing yang di masksud adalah berumur 7 bulan keatas, dan sebaiknya di jual, bukan untuk indukan.

Pemeliharaan yang tepat tentunya harus di imbangi dengan penanganan hama yang tepat pula, karena cacing mempunyai banyak hama yang sangat merugikan. Cacing merupakan binatang tidak bertulang belakang dan kaya akan protein dan sumber makanan lain yang di butuhkan hampir semua binatang. Hama bisa berasal dari hewan peliharaan seperti binatang dalam kategori unggas yaitu; ayam, angsa, bebek, burung. Hama juga dapat berasal dari binatang liar seperti; musang, linsang, garangan, kodok, dan masih banyak binatang lainnya yang akan mengusik keberadaan cacing kita untuk dijadikan sebagai makanannya.

Tugas kita adalah menghindarkan cacing dari itu semua, menyimpan cacing di tempat yang aman dengan memberikan perlindungan jaring atau pagar yang mampu mencegah pemangsa masuk kedalam area kandang. Bahaya lain adalah semut, semut juga merupakan hama yang harus kita hindari, caranya cukup mudah tempatkan cacing diatas meja atau tempat lain yang memiliki kaki, dan kaki-kaki tersebut di masukkan kedalam magkuk atau ember lalu ember atau mangkuk di isi dengan air, makan cacing akan aman dari serangan semut.

Cukup mudah ulasan tentang  budidaya cacing Lumbricus Rubellus, dan dari semua coretan saya diatas semoga Anda faham dan mampu mengaplikasikan untuk memulai bisnis cacing tanah Anda.

Di bawah ini adalah referensi tentang usaha budidaya cacing lainnya :
Demikian tips yang saya bagikan tentang Budidaya Cacing Lumbricus DenganCara Paling Efektif & Berhasil, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada BudidayaCacing Sutra Dengan Langkah Terbaik Dan Mudah.
Read More

Kamis, 24 September 2015

Budidaya Cacing Sutra Dengan Langkah Terbaik Dan Mudah

16.35 0

Budidaya Cacing Sutra

Berikut ini adalah panduan lengkap budidaya cacing sutra yang mungkin bermanfaat untuk Anda yang ingin mencoba untuk mengais pundi-pundi rupiah dari bisnis sampingan. Hal ini merupakan peluang usaha yang bagus untuk di kembangkan, dengan hanya modal yang minimalis usaha sampingan budidaya cacing sutra sudah bisa di jalankan. Selain tentang minimnya modal yang di perlukan untuk memulai usaha sampingan tersebut juga cacing sutra ini sangat diminati di pasaran, apalagi di tahun 2015 sekarang, kebutuhan cacing sutera untuk sentra perikanan belum terpenuhi, kebutuhan terus melambung. Di musim penghujan cacing sutra justru malah semakin melambung harganya, mengapa demikian? Karena di musim penghujan cacing sutra yang ada di got/selokan akan habis tersapu derasnya air yang mengalir di got/selokan tersebut.
Budidaya Cacing Sutra
Di Negara tercinta kita cacing ini di kenal dengan nama cacing rambut yang karena memang ukuran tubuhnya yang kecil mirip rambut, cacing ini sangat bermanfaat untuk pakan ikan hias, kita tahukan ikan hias yang ada di dunia, betapa banyaknya, mulai dari yang harganya 500 rupiah hingga 500 juta rupiah, mereka semua memerlukan pakan yang bergizi, dan cacing sutera merupakan solusi yang tepat untuk makanan anak ikan hias ataupun ikan hias yang telah dewasa.

Ukuran cacing ini tidaklah sepanjang ukuran jenis cacing lainnya, ukuran tubuhnya hanya sekitar kurang lebih 3 cm dengan warna  yang kemerahan. Yang jelas kebutuhan cacing sutera untuk sentra perikanan sangat di butuhkan, dan bahkan tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk pakan ikan hias setiap harinya. Jika Anda sudah mengetahui bahwa peluang bisnis sampingan budidaya cacing sutra memiliki prospek yang sangat bagus mengapa tidak mencobanya? Di bawah ini akan saya jelaskan terlebih dahulu tentang klasifikasi cacing sutra :
  • Filum : Annelida
  • Kelas : Oligochaeta
  • Ordo : Haplotaxida
  • Famili : Tubifisidae
  • Genus : Tubifex
  • Spesies : Tubifex sp.
Untuk kelangsungan hidup, cacing sutra memerlukan subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm, cacing ini juga sama seperti binatang yang hidup di dalam air lainnya, ia memerlukan air untuk kenyamanan dan kelangsungan hidupnya. Dibawah ini merupakan parameter yang harus kita ketahui agar cacing sutra hidup secara nyaman dan akibatnya akan berkembang biak :
  • pH : 5. 5 – 8. 0
  • Suhu : 25 – 28 c
  • DO( oksigen terlarut ) : 2, 5 – 7, 0 ppm
  • Sebaiknya terdapat air mengalir dengan debit yang tidak terlalu besar.
Sama seperti jenis cacing lainnya, cacing sutra merupakan jenis binatang hermaprodit yang memiliki dua alat reproduksi, namun demikian cacing sutra juga memerlukan pasangan agar dapat berkembangbiak. Cara perkembangbiakan cacing ini adalah dengan cara pembuahan exsternal, dan sebelum menetas telur akan terpecah menjadi 2.

Teknik Budidaya Cacing Sutra

Poin selanjutnya yang akan saya kupas adalah bagaimana teknik budidaya cacing sutra yang baik dan benar!! dengan teknik yang baik dan benar maka usaha budidaya cacing sutra akan berhasil dan tentunya akan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk kita. Sebenarnya tantang teknik ini sangatlah tidak sulit, justru sangat mudah dan tidak banyak memakan waktu. Usaha ini dapat di jalankan dengan status usaha sampingan, jika Anda PNS, Wiraswasta, atau Pegawai maka sangat cocok untuk mencoba usaha yang berprospek sangat bagus ini, baiklah dibawah ini adalah poin-poin yang penting untuk teknik budidaya cacing sutra.

1.    Persiapan Bibit Cacing Sutra

Tentunya bibit ini adalah syarat mutlak yang harus ada, jadi sebelum memulai budidaya cacing sutra harus mempunyai bibit, dan bibit harus yang berkualitas agar memiliki vitalitas keturunan yang bagus untuk pertumbuhan. Untuk mendapatkan bibit cacing sutraini kita dapat membelinya di toko pakan ikan yang biasanya menjualnya, bisa juga diperoleh dengan mengambil dari alam bebas, di got/selokan yang berlumpur. Jika kita sudah memiliki bibit tersebut, sebaiknya jangan langsung kita masukkan kedalam media budidaya, namun bibit harus di karantina terlebih dahulu selama 3 hari, dengan cara perawatan dialiri air bersih, yang di khawatirkan bibit yang kita peroleh membawa bakteri patogen.

2.    Tempat Dan Media Tumbuh Untuk Budidaya Cacing Sutra

Yang kedua ini sama pentingnya, karena tanpa wadah/tempat dan media tumbuh, budidaya cacing sutra tidak dapat di jalankan, dan media tumbuh juga sangat penting memengaruhi keberhasilan budidaya cacing sutra tersebut. Untuk tempat ini bisa menggunakan sistim rak berbaki, bisa juga dengan kubangan, bisa juga dengan terpal, jadi untuk wadah ini menyesuaikan selera saja, namun saya menyarankan agar menggunakan kubangan yang dipetakan agar lebih nyaman untuk kelangsungan hidup cacing sutra.
Wadah Rak Berbaki Budidaya Cacing Sutra

Tempat/kubangan untuk media tumbuh bisa berukuran 1x2 meter, lengkap dengan saluran keluar masuknya air. Sebaiknya di dalam kubangan di bagi dengan petakan sekitar 20x20 cm, dengan pembatas/tanggul sekitar 9 cm. Dengan ketentuan antar petakan diberi lubang dengan diameter 1 cm. Selain dengan media dengan tipe kubangan, wadah juga bisa di buat dengan terpal.

3.    Pemupukan Budidaya Cacing Sutra

Setelah kubangan media tumbuh yang lengkap dengan petakan, maka tahap selanjutnya adalah pemupukan, pemupukan berfungsi agar cacing nyaman dengan tempat tinggalnya, karena cacing ini menyukai bahan-bahan organik untuk makanannya. Cara pemupukan sangat mudah yaitu dengan memberi dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2, selain itu bisa juga dengan pupuk kandang seberat 300 gr/ M2.

Cara Pembuatan Pupuk Untuk Budidaya cacing Sutra

  • Kotoran ayam yang sudah di jemur selama 6 jam, dimaksud untuk menetralkan gas bahaya.
  • Cairan EM4 untuk melakukan fermentasi kotoran ayam, bisa di dapat dengan membeli di toko pertanian.
  • Selanjutnya adalah proses fermentasi, yaitu dengan menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + air 300 ml dan biarkan sekitar 2 jam.
  • Setelah di biarkan sekitar 2 jam, campurkan dengan kotoran ayam (yang sudah di jemur)dengan ketentuan sekitar 10kg, aduklah dengan merata.
  • Tahap akhir, masukkan kedalam tong/wadah dengan tertutup rapat selama 5 hari, agar proses ini berjalan dengan sempurna.
Catatan penting
  • Fermentasi di maksudkan untuk kandungan N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat, hal ini bisa di lakukan dengan cara mendiamkannya selama 5 hari dan di rendam air sedalam 5cm.
  • Penebaran benih di lakukan dengan di ecer secara merata di permukaan media tumbuh,  dan setelah bibit di tebarkan selama proses budidaya cacing sutra, sebaiknya media harus di aliri arus air 2-5 liter air per detik.
4.    Pemeliharaan Cacing Sutra Yang Benar

Berikut ini adalah poin paling penting yang akan mempengaruhi hasil panen cacing sutra yang kita budidayakan, saya harap untuk poin ini Anda melakukannya dengan secermat dan sebaik mungkin. Baiklah berikut adalah poin-poin yang harus di lakukan :

  1. Wadah/kubangan/kolam di buat dengan ukuran berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm.
  2. Isi dasar kolam dengan lumpur (lumpur bebas) asal tidak tercampur zat kimia.
  3. Jemur kolam minimal satu hari, dan bersamaan dengan itu bersihkan kolam dari rumput atau binatang lainnya yang berpotensi menjadi hama cacing sutra.
  4. Sirkulasi untuk keluar masuknya air di dalam kolam, bisa menggunakan pipa yang berukuran diameter 2 inci.
  5. Setelah penjemuran selasai, cek kembali dan pastikan di dalam kolam tidak ada benda keras, dan sebaiknya dasar kolam rata/datar, untuk memastikannya isi kolam dengan air, rata-rata air jadi ukuran.
  6. Masukkan kotoran ayam yang sudah di jemur sebanyak ukuran 3 karung pelet ikan, dan ratakan.
  7. Selanjutnya isi dengan air sedalam sekitar 5cm
  8. Tutup kolam agar teduh bermaksud mencegah tumbuhnya lumut
  9. Diamkan kolam selama satu minggu, bermaksud agar gas bahaya dari kotoran hilang, dan tandanya adalah bau busuk sudah tidak ada lagi.
  10. Ambil sekitar 0,5 liter gumpalan bibit cacing sutra dan tebarkan, sebelum menebarkan siramlah dengan air bersih terlebih dahulu di dalam baskom/ember, agar nantinya mudah di tebarkan secara merata.
  11. Selanjutnya sirkulasi keluar masuknya air harus di jaga selama masa budidaya.
5.    Cara Pemberian Pakan Cacing Sutra Yang benar

Makanan adalah sumber energi semua makhluk hidup, dan cacing sutra juga merupakan makhluk hidup jadi dia juga memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya, untuk pertumbuhan yang nantinya akan berlangsung pada proses perkembangbiakan yang kita harapkan. Seperti jenis cacing lainnya, cacing sutra juga menyukai makanan yang berbahan organik, sampah dapur, kotoran ternak dan sampah dapur. Sebaiknya sebelum makanan di berikan, harus sudah di blender/di haluskan terlebih dahulu agar proses makan cacing lebih sempurna. Cacing sutra memiliki cara makan yang unik yaitu, dengan menelan makanan bersamaan dengan sedimen (lumpur), cacing sutra dapat melakukan hal ini karena memiliki mekanisme bisa memisahkan sedimen dan makanan yang ia butuhkan. Jika Sudah memahami dan menjalankan cara pemberian pakan yang tepat untuk budidaya cacing sutra maka bisa di pastikan 80% hasil panen akan sesuai dengan target dan bahkan akan melebihinya.

6.    Cara Panen Cacing Sutra

Pada fase cara panen cacing sutra ini memang yang paling kita tunggu-tunggu, pundi-pundi rupiah sudah di depan mata, dan berhasil tidaknya budidaya cacing sutra yang telah kita lakukan akan terlihat secara kasat mata di fase ini.  Untuk cara pemanenan cacing sutra memang sangatlah mudah, hanya memerlukan waktu 3 menit untuk mengambil cacing dan mendiamkannya terlebih dahulu selama 6 jam cacing sudah siap di pasarkan. Cara pemanenan ini di lakukan dengan alat bantu berupa serok halus untuk menangkap cacing sutra di media, setelah tertangkap masukkan kedalam ember yang di beri air dengan kedalaman kira-kira 1 cm. Namun di dalam ember berilah media tumbuh didalamnya terlebih dahulu, bisa mengambil dari media tumbuh yang ada di kolam budidaya. Selanjutnya diamkan ember selama 6 jam dengan posisi tertutup hingga bagian dalam ember di rasa sudah gelap. Dan setelah 6 jam berselang cacing sutra akan bergerombol dengan sendirinya, dan cacing siap di ambil dan di pasarkan. Pemanenan cacing sutra bisa di panen dengan berkelanjutan setiap 2 minggu sekali, dan biasanya menghasilkan 30 – 50 gram/m2 per dua minggu.

Mungkin cara budidaya cacing sutra memanglah tidak susah, jadi semua orang bisa mencobanya untuk menjadikan usaha sampingan, namun dalam proses awal hingga fase pemanenan harus di lakukan dengan cermat, agar hasil panen mendapatkan keuntungan yang nantinya akan menjadi pundi-pundi rupiah bisnis cacing sutra.

Di bawah ini adalah referensi tentang usaha budidaya cacing lainnya :
Demikian tips yang saya bagikan tentang Budidaya Cacing Sutra Dengan Langkah Terbaik Dan Mudah, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil.
Read More

Senin, 21 September 2015

Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil

16.17 0

Cara Budidaya Cacing Tanah


Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil


Pada pertemuan ini saya akan memberikan penjelasan yang lengkap tentang cara budidaya cacing tanah, masalah ini merupakan peluang usaha yang mungkin tidak terlintas di pikiran kita untuk di jadikan sebagai usaha sampingan yang cukup menjanjikan. Baiklah tidak perlu panjang lebar mari kita langsung ke pokok permasalahan, namun sebelumnya akan saya beberkan tentang ruang lingkup cacing tanah kenapa sampai di budidayakan dan menghasilkan rupiah, mulai dari manfaat cacing tanah, cara pewaratan, sampai dengan cara pemanenan dan pemasaran.

Sekilas Tentang Cacing Tanah

Binatang yang satu merupakan masuk dalam pengelompokan binatang tingkat rendah, mengapa demikian? Karena cacing tidak memiliki tulang belakang (invertebrata) dan cacing ini merupakan termasuk kelas Oligochaeta. Di dalam Oligochaeta yang termasuk famili penting adalah Megascilicidae dan Lumbricidae, dan dalam permasalahan ini cacing tanah tentunya sudah sangat tidak asing di telinga kita, terutama masyarakat yang bermukim di pedesaan. Namun di balik jijiknya cacing tanah (untuk sebagian orang) namun cacing tanah ini memiliki potensi yang luar biasa bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Di dalam sentra perikanan, cacing tanah berperan penting sebagai makanan yang paling bagus untuk dunia perikanan, dan sentra perikanan terbesar di Indonesia adalah terdapat pada Jawa bagian barat yaitu : Bandung-Sumedang dan sekitarnya. Untuk ini tentunya cara budidaya cacing tanah yang baik dan benar sangat penting untuk mengawali usaha ini.

Jenis Cacing Tanah

Jenis Cacing Tanah sangatlah banyak sekali tentunya jenis-jenis cacing tanah yang ada di Dunia, namun yang banyak di budidayakan/di ternak oleh manusia adalah jenis seperti; Megascolicidae, Lumbricidae, Genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Kesemua jenis famili cacing tanah di atas tentunya memiliki kelebihan tertentu untuk di kembangbiakkan. Dan saat ini jenis cacing tanah yang sangat populer di budidayakan adalah Pheretima, Periony dan Lumbricu. Tiga jenis famili cacing tanah tersebut sangat mudah untuk di budidayakan karena mereka sangat menyukai untuk hidup di tempat seperti bahan-bahan organik yang berasal dari sampah dapur atau pupuk kandang. Dengan media yang sangat di sukai ke tiga cacing tanah tersebut maka sangat mudah dan tepat untuk di budidayakan, karena tentunya media mudah di dapatkan.

Untuk cacing tanah berjenis famili Lumbricus sangat mudah di identifikasi dengan bentuk tubuhnya yang pipih, dan memiliki segmen sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen hanya sekitar 27-32 saja. Namun jenis ini memiliki kelemahan dengan kalah bersaing dengan jenis cacing yang lain, sehingga ukuran tubuhnya akan lebih kecil. Namun bukan berarti cacing ini tidak dapat di budidayakan, bahkan jika jenis ini di budidayakan akan mampu menyamai jenis cacing lainnya dan bahkan lebih besar jika cara budidaya cacing tanah yang kita lakukan sudah tepat.

Dan untuk cacing tanah berjenis Pheretima bisa memiliki segmen antara 95-150, dan dengan klitelumn yang terletak pada segmen sekitar 14-16. Untuk mengidentifikasi jenis cacing tanah ini adalah dengan cara memperhatikan bentuk dan warna tubuhnya, yaitu dengan ciri-ciri tubuh berbentuk gilik panjang dengan silindris berwarna merah keunguan. Yang termasuk masuk kedalam jenis ini adalah seperti ; cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.

Sedangkan untuk cacing tanah berjenis Perionyx, lebih mudah untuk di identifikasi dengan bentuk tubuhnya berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen yang dimiliki sekitar 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13-17. Memang untuk jenis cacing ini memerlukan penangan yang lebih di banding jenis cacing tanah lainnya, lebih sensitif dan manja, sehingga memang penanganan khusus di perlukan jika membudidayakan jenis cacing tanah yang satu ini.

Jika di pilih dari ke tiga jenis cacing tanah tersebut, maka jenis Lumbricus Rubellus adalah yang paling unggul untuk di budidayakan karena cacing jenis ini memiliki vitalitas yang bagus, namun tentunya juga dengan cara budidaya cacing tanah  yang baik dan benar. Penambahan berat badan (pertumbuhan yang baik) dan juga tentunya dapat menghasilkan telur yang lebih banyak serta kascing yang banyak pula, kelebihan lain pada jenis ini adalah sifatnya yang relatif diam dan tidak banyak bergerak, dengan ini maka dia akan mudah untuk menggemukkan tubuhnya.

Manfaat Cacing Tanah

Sangat banyak manfaat dari cacing tanah ini, di dalam dunia pertanian cacing memiliki peran penting dalam menyuburkan tanah, cacing akan menguraikan bahan organik yang akhirnya membuat aerasi dan struktur tanah menjadi lebih baik, dan tentunya penyerapan nutrisi oleh tanaman akan menjadi lebih sempurna sehingga tanaman akan memiliki pertumbuhan yang bagus. Pupulasi mikroba yang baik untuk menyuburkan tanah juga akan semakin berkembang lebih banyak karena keberadaan cacing tanah, semua ini jika kita melihat dari aspek pertanian, dan manfaat lain cacing tanah sangatlah banyak, di antaranya adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai Pakan ternak : cacing tanah memiliki kandungan protein yang sangat tinggi, dan hal ini tentunya sangat bagus untuk menjadi pakan tambahan binatang ternak seperti : unggas dan ikan atau mungkin bisa di berikan ke jenis binatang ternak lainnya.
  2.  Di jadikan sebagai bahan baku pembuatan obat : cacing tanah banyak di gunakan sebagai bahan obat atau bahkan langsung di jadikan obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti; demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
  3. Untuk Bahan Baku Kosmetik : perlu di ketahui para wanita yang membeli kosmetik dengan harga yang mahal-mahal, ketauhilah bahwa cacing tanah juga berperan didalamnya, cacing tanah ini di jadikan bahan baku untuk membuat kosmetik seperti ; pelembab kulit dan lipstik
  4. Makanan Manusia : Jangan salah, cacing tanah juga sangat bagus untuk di konsumsi manusia karena kandungan proteinnya yang sangat tinggi, cacing ini juga memiliki kandungan protein yang tinggi seperti halnya daging unggas dan mamalia lainnya, dan bahkan lebih tinggi. Tentunya dengan ketentuan cara pengolahan yang baik dan benar !!

Cara Budidaya Cacing Tanah Dan Persiapan Media

Rak Berbaki - Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil
  1. Untuk menampung kelangsungan hidup cacing tanah, maka tanah harus mengandung kandungan organik yang lebih banyak.
  2. Bahan organik bisa di dapatkan dengan mudah yaitu berasal dari daun yang gugur, kotoran ternak, bangkai ternak, dan lain sebagainya. Cacing ini sangat menyukai bahan yang mudah membusuk, begitu juga untuk makanannya.
  3. Dalam hal menunjang pertumbuhan cacing tanah membutuhkan tanah dengan sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2, jika sudah di kondisikan demikian maka cacing tanah akan dapat bertumbuh secara baik karena bakteri dalam tubuhnya akan mudah untuk melakukan pembusukan dan juga fermentasi makanan cacing.
  4. Untuk menunjang perkembangbiakan dan juga pertumbuhan memerlukan 15-30 % kelembapan media.
  5. Menetasnya Kokon dan juga bertumbuhnya bibit cacing tanah membutuhkan suhu antara 15–25 derajat C. Jika suhu melebihi 25 derajat C maka masih bisa di gunakan untuk menunjang menetasnya Kokon dan juga proses pertumbuhan asalkan ada naungan yang mencukupi untuk kelembapan optimal.
  6. Untuk lokasi budidaya cacing tanah harus di tempat yang terhindar dari terik matahari langsung, dan bahan kandang tidak terbuat dari bahan-bahan yang pada dasarnya bisa meneruskan cahaya (sorot matahari). Sebaiknya peletakannya juga ditempat yang mudah untuk di awasi selalu agar selalu terkondisikan, bisa di bawah pohon yang rindang, di pinggir rumah, atau ditempat lain yang terhindar dari sinar matahari langsung.

Pedoman Teknis Cara Budidaya Cacing Tanah

1.      Persiapan Kandang Cacing Tanah

Cara budidaya cacing tanah sangat saya sarankan dalam pembuatan kandang untuk menggunakan bahan-bahan yang harganya tidak mahal dan mudah di dapatkan, hal ini berguna untuk meminimalisir pengeluaran. Untuk itu bahan pembuatan kandang bisa dari bahan-bahan seperti; bambu, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Sebaiknya kandang di buat dengan ukuran antara 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m dengan ukuran seperti ini juga di buatkan rak bertingkat agar dapat menampung dengan maksimal. Kandang untuk budidaya cacing tanah yang populer di gunakan adalah seperti; rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar.

1.      Pembibitan Cacing Tanah

Tahap kedua adalah yang terpenting, di sini sebelum menebar bibit cacing tanah diperlukan terlebih dahulu untuk di siapkan kandang, media tumbuh,pelindung kandang, dan bibit cacing tanah tentunya. Dibawah ini adalah teknik untuk menyiapkan pembibitan cacing tanah :

2.      Pemilihan Bibit Bakal Induk

Dalam cara budidaya cacing tanah, memilih bakal indukan memang sangat penting, cacing yang sehat dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik adalah kriteria dalam calon induk yang akan kita rawat agar berkembangbiak dengan baik.  Bibit ini bisa di ambil dari alam bebas, di tempat pembuangan kotoran unggas dan tempat lainnya yang di sukai cacing tanah. Namun cara ini adalah peternak dengan skala yang kecil, jika kita memulai budidaya cacing tanah dengan skala yang besar maka sebaiknya bibit bakal indukan adalah hasil dari beli dari penagkar cacing tanah. Karena bibit ini tentunya memang akan unggul dan memiliki potensi perkembangbiakan yang bagus.

3.      Penebaran Bibit

Setelah Anda mengetahui cara perawatannya, maka selanjutnya jika kandang dan media tumbuh sudah ada maka segera terbarkan bibit kedalam media. Dalam penebaran ini harus di perhatikan, apakah bibit cacing menyukai media yang telah kita buat atau tidak, caranya adalah dengan memasukkan beberapa bibit cacing tanah kedalam media, lalu perhatikan apakah cacing yang tadinya di permukaan media masuk kedalam media atau tidak. Jika masuk semuanya dan tidak keluar setelah 30 menit, maka dapat di pastikan media yang sudah kita ramu telah berhasil, sebaliknya jika cacing keluar ke permukaan media.

4.      Perawatan Bibit bakal Induk

Untuk menunjang perkembangbiakan induk yang telah kita pilih maka juga harus dilakukan perawatan khusus, agar indukan ini dapat cepat untuk menghasilkan Kokon yang nantinya akan menetas menjadi anak cacing. Cara pemeliharaanya bisa di isi dengan sebanyak-banyaknya indukan cacing dalam suatu kendang namun dengan perkiraan jumlah dan ukuran sebagai berikut. Jika Ukuran kandang memiliki tinggi 0,3 m, panjang 2,5 m, dan lebar 1 m, maka kandang ini dapat di isi dengan 10.000 ekor induk cacing tanah. Perawatannya juga dilakukan dengan bertahap, yaitu merawat dengan jumlah yang kecil dan selanjutnya jika cacing bertambah banyak maka yang tua dan yang muda sebaiknya di pisahkan agar tidak terjadi kanibalisme.

Untuk pemberian makanan adalah bobot yang sama dengan jumlah bibit yang telah di tanam, jika bobot bibit 1kg maka makanan perharinya membutuhkan 1 kg makanan. Pakan cacing ini sebaiknya di berikan dengan kondisi bubur, jadi sebelum di berikan pakan sudah di tumbuk atau di blender agar menjadi bubur. Pakan yang sudah halus di campur dengan air dengan perbandingan 1:1. Pemberian pakan harus rutin dan terjadwal, apabila pakan masih tersisa maka hanya di tambahkan kira-kira antara pakan lama dan baru juga berbobot sama dengan jumlah bobot bibit cacing.

Dalam perawatan, media juga harus di ganti apabila media sudah berubah menjadi tanah/kascing, penggantian harusnya dengan hati-hati agar kokon tidak ikut terbuang. Penggantian media baiknya di lakukan dengan 2 minggu sekali.

3.      Pengendalian Dari Hama Dan Penyakit

Dalam cara budidaya cacing tanah, juga sangat penting karena akan berkaitan dengan berhasil tidaknya sebuah usaha budidaya cacing tanah, kandang harus selalu terkontrol dengan teratur, terhindar dari hama dan penyakit. Hama bisa berasal dari binatang yang hidup di lingkungan kita seperti ; unggas,katak,semut, dan binatang lainnya yang memang memangsa cacing merupakan makanan terlezat. Untuk penyakit, sendiri biasa di atasi dengan teratur mengganti media tumbuh setiap 2 minggu sekali.

4.      Pemanenan

Jika cara budidaya cacing tanah sudah di kerjakan dengan secara tepat, maka tahap selanjutnya adalah yang sangat kita nantikan, saatnya mengais rupiah dengan menjual hasil panen cacing tanah memang sangat menyenangkan, binatang yang di anggap menjijikkan ternyata mempunyai manfaat dan peluang pasar yang luar biasa. Dalam proses panen ini ada 2 macam yang dapat kita hasilkan yaitu; cacing itu sendiri dan juga Kascing (tanah bekas cacing).

Cara pemanenan sangat mudah yaitu dengan memberikan lampu di bagian permukaan media, dengan cara ini cacing akan naik kepermukaan dan berkumpul sehingga memudahkan untuk cara pemanenan.
Jika pada saat panen terdapat Kokon (telur cacing) tugas kita adalah mengembalikan seperti semua dan mengatur suhu media agar Kokon menetas, seperti cara yang saya sebutkan diatas.


Semoga Anda dapat menjalankan cara budidaya cacing tanah yang bisa saya berikan dengan baik dan benar agar usaha budidaya cacing tanah Anda sukses, apabila ada pertanyaan saya siap untuk memberikan solusi terbaik, jangan menunggu yang tidak jelas untuk memulai sebuah usaha,  Sukses Terus Mitra Budidaya!!

Di bawah ini adalah referensi tentang usaha budidaya cacing lainnya :

Demikian tips yang saya bagikan tentang Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada Cara Budidaya Cacing Dengan Praktis Dan Mudah.
Read More

Post Top Ad